Dengan persiapan matang dan pemilihan kontraktor yang tepat, mimpi rumah idaman tak lagi sekedar impian – tapi akan menjadi kenyataan!
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua material harus dibeli dalam jumlah besar. Prioritaskan untuk (material-material) inti seperti semen, batu bata, besi beton, dan kayu. Material tersebut memiliki umur simpan yang panjang jika disimpan dengan benar sehingga tidak akan menjadi masalah jika ada sisa.
Memilih kontraktor untuk proyek rumah bukanlah hal yang bisa dianggap remeh! Keputusan ini sangat krusial karena akan berpengaruh langsung pada kualitas, durasi, dan biaya pembangunan rumah Anda. Kontraktor yang tidak kompeten atau kurang terpercaya dapat menyebabkan banyak masalah (seperti keterlambatan proyek, biaya yang membengkak, hingga hasil bangunan yang tidak memuaskan) yang tentunya ingin Anda hindari.
Pertama-tama, kita perlu melirik pada material daur ulang atau berkelanjutan seperti bambu, kayu dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab (sertifikasi FSC), batu bata yang dibuat dari limbah industri, atau beton dengan campuran abu terbang. Bahan-bahan ini tidak hanya memberikan sentuhan unik pada desain rumah Anda (imagine a chic bamboo accent wall!), tetapi juga menunjukkan komitmen Anda terhadap pelestarian alam.
Langkah pertama adalah meminta portofolio proyek yang telah diselesaikan. Portofolio tersebut harus mencakup foto-foto detail dari hasil kerja, desain awal, hingga dokumentasi akhir proyek. Melalui gambar-gambar tersebut, dapat terlihat jelas bagaimana transformasi sebuah ruang dilakukan dan seberapa baik finish pekerjaannya.
